Friday, February 8, 2008

Ceritaku tempo doeloe 1






Mengapa judulnya "ceritaku tempo doeloe"?. Karena aku ingin menceritakan pengalaman masa laluku. Bermula dari buku biografi Bapakku. Aku paling suka pada bagian yang menceritakan kehidupan bapakku dimasa kecilnya. Aku pikir semua orang perlu menulis biografi hidupnya untuk dibaca oleh anak dan cucunya kelak.

Bagiku, setelah membaca biografi Bapakku, aku merasa lebih mengenalnya sebagai seorang manusia, bukan hanya sebagai Bapakku. Pengalaman hidupnya di kampung yang tidak pernah aku tau maupun rasakan, bisa aku bayangkan dari cerita ceritanya.

Mengapa judulnya "ceritaku tempo doeloe 1?". Karena kalau ada nomor 1, berarti akan ada nomor 2, 3, 4 dan seterusnya.

Okay anak cucuku......cerita kali ini mengenai kejadian pada tanggal 5 April tahun 1985. Aku masih di kelas 3 SMP pada saat itu.

SMPN I Banda Aceh mengadakan perkemahan di lokasi pinggiran jalan Seulimeum Jantho untuk anak anak kelas 1 dan 2. Kami kelas 3 gak diijinkan ikut dengan alasan kami harus mempersiapkan diri untuk ujian akhir EBTANAS.

Tetapi aku dan teman teman se-gank ku tidak putus asa begitu saja. Waktu itu, Bapaknya Ika, Pak Zein Hasyimi(almarhum), menjabat sebagai Bupati Aceh Besar. Mereka tidak menempati rumah dinasnya yang di Jantho. Rumah Bupati di Jantho kosong dengan hanya di jaga oleh seorang penjaga, pak Abu namanya.

Maka kamipun (Aku, Ika, Lidar, Epie, Icut, dan Uchi) packing barang barang dan berangkat ke Jantho menginap di rumah dinas bupati. Kami hanya di drop disana, sehingga kami tidak punya kendaraan. Tetapi hal ini tidak menjadi masalah. Kami berjalan dari rumah ke jalan besar dan menunggu sampai ada mobil lewat untuk ditumpangin sampai ke perkemahan SMP 1. Memang kota Jantho lokasinya lumayan jauh dari jalan besar Medan-Banda Aceh, dimana anak anak SMP 1 berkemah. Kendaraan yang lewat pun sangat jarang, baik itu menuju maupun keluar dari Jantho. Kami tidak memikirkan bagaimana untuk kembali kerumah, yang penting pergi dulu.

Setelah puas bermain main di lokasi perkemahan kamipun kembali ke rumah setelah berhasil membujuk orang untuk mengantar kami. (aku lupa siapa orang tersebut yang mengantar kami kembali).

Malam itu, kami memasak untuk makan malam. Yang bisa memasak pasa saat itu hanya Uchi. Maka mulailah Uchi menunjukkan kemahiran masaknya. Kami hanya menonton saja dengan terkagum kagum. Menu malam itu? Telor orak arik pake cabe dan sambal terasi selop pak Abu. Kenapa namanya sambal terasi selop pak Abu? ceritanya nih, setelah selesai digiling sambalnya, gak ada sendok. Kebetulan ada sepotong karet (bersih sih). Tapi kami yang emang suka berasumsi ini, menamakannya selop pak Abu. Karena bentuk karetnya itu seperti karet selop jepangnya pak Abu (jangan jangan emang betul selop pak Abu?).

Yang jelas makan malam itu adalah makan malam yang paling lezaaa....ttttt. Begitu aku pulang, langsung aku pamer udah pinter masak telor orak arik, dan aku praktekkan dirumah.

Hari berikutnya kami jalan jalan di Jantho. Maklumlah, pada saat itu kami sedang tergila gila dengan Julian, Dick, Anne, George, dan Timmy dari buku Lima Sekawan yang penuh pertualangan. Maka kami pun bertualang menyelusuri kampung, sawah sawah, hutan, semak belukar, dengan harapan memecahkan misteri. Apa saja yang tampak menjadi sesuatu yang perlu diselidiki. Apakah itu sepotong ranting, botol minuman, kertas, dll.

Ditengah sawah kami melepas lelah di sebuah jambo. Jambo pun menjadi tempat yang sangat menarik buat kami. Melepas lelah sambil tentu saja berfoto ria.

Sore hari datang tante nya Icut, Cut Nyak dan supir untuk menjemput kami pulang. Sebelum pulang kembali ke Banda Aceh kami mampir ke kampung Icut di Seulimeum dan menikmati kelapa muda.


see more pictures

5 comments:

farzana-hadifa said...

ini cerita yang paling berkesan va,ngak pernah bosan untuk dibaca dan diceritakan kembali.petualangan yg penuh misteri dan keberanian.asyik untuk dikenang.aku terharu dan bangga bacanya.thanx va....,ntar cerita ini akan ku tunjukkan ke icut dan ika.ditunggu bagian 2,3,...dst

Akoe said...

Iya va, cerita yang mengharukan..sedihnya aku ngak ikut nih pada saat itu soalnya waktu itu kan ngak ada HP jadi mungkin kalian ngak bisa menghubungi aku ada dimana yah he..he.

Susi Andriani said...

Hahahaha... Eva! HIhihihi... lucu sekali pas liat foto2nya...! Memang seru kali ya Va dan unforgettable! Tapi ternyata aku ada juga bagian yang lupa... ternyata kita sempat makan kelapa muda di rumah Icut ya..? Hahaha.. coba liat gayaku.. mak oiii.. ga tahan cara kerok kelapanya.. hihihi. Good work Eva! Keep writing ya... Aku suka kali baca cerita Eva...!

Susi Andriani said...

Va...masih ingat cut anda dan kentut 1 2 3 nya:) hihi.. Wah.. liat mobil Icut... memoryku balik lagi.. BL 353 AA! Ieny, ternyata ga ikut ya? Kupikir kita lengkap waktu itu... hihihi... aku geliii kaliiii!... Va, send me more foto dari Janto ini,...aku ga punya disini... thanks yaaa

Elvi said...

Ga kuat aku liat mukaku dulu oi... mirip ama Suti Karno yach? Thanks Va udah dimuat fotonya, karena aku mau copi nih ke comp ku. Foto2ku semua di Aceh. Ditunggu lagi lho kalo masih ada. Ntar aku masukin juga foto yg ada ama aku tp skrg aku lg sibuk ama project make over rumah!!!