Tuesday, January 13, 2009

Mengenang Mamak Tercinta...

Ketika kecil, aku selalu ingin seperti mamak. Ingin kelihatan seperti mamak, bahkan cita cita pun ingin menjadi seperti mamak. Mamak dulu sekolah di IAIN Jakarta. Maka setiap ditanya cita citaku, aku selalu dengan lantang menjawab, sekolah IAIN. Bapak kadang suka menggangguku, ngapain sekolah IAIN, masuk ekonomi aja. Wah...aku bisa menjerit marah, karena aku maunya masuk IAIN. Dan itulah yang terbaik. Kata mamak, ketika itu mamak sempat ditawarkan menjadi dosen di IAIN Arraniry oleh rektor IAIN saat itu. kalau gak salah pak Ibrahim Husen. Tapi mamak menolak dengan alasan pekerjaan dirumah dan anak anak yang masih kecil kecil. Padahal, kata mamak waktu itu, seandainya mamak terima, sekarang sudah menjadi dosen senior.

Bapak juga suka menggangguku karena aku suka kelihatan seperti mamak. Bapak bilang kalau kakiku seperti kaki bapak. Aku marah, aku bilang kakiku seperti kaki mamak. jempolnya miring sedikit kearah jari jari kaki yang lain. Ketika aku sudah besar, kaki mamak bermasalah dengan tulang dibawah jempolnya. Kata mamak suka sakit, dan ternyata tumbuh sehingga agak membesar. Bapak suka menggangguku, tuh kan, suka kalipun punya kaki seperti kaki mamak?
Tetapi ketika aku kecil, aku selalu ingin sama dengan mamak. Setiap bapak tanya, coba liat kakinya mirip kaki siapa? aku langsung memiringkan jempol kakiku....

Sunday, January 4, 2009

Kepergian Mamak Tercinta...

Kemarin tepatnya, tanggal 3 Januari, 70 tahun yang lalu, merupakan hari kelahiran mamakku tercinta. Namun Mamak telah meninggalkan kami semua, dipanggil Allah SWT 2 minggu yang lalu, sebelum kami sempat merayakan hari lahirnya yang ke tujuh puluh.

Masih jelas di ingatanku ketika hari Sabtu (21 Desember 2008) tengah malam sekitar jam 12 (waktu Washington DC), hari minggu siang sekitar jam 12 (waktu Jakarta, Indonesia), aku mendapat telpon dari Bapak. Aku punya firasat bahwa deringan telpon itu dari bapak karena semenit sebelum itu aku sms kak mimi menanyakan keadaan mamak tercinta. Hal yang memang sering aku lakukan, hampir setiap hari.

Lututku langsung lemas dan aku duduk didepan pintu tanpa berkata apa apa dengan telpon masih dikuping. Jantungku berdegup kencang. Aku langsung terisak isak menangis mendengar bapak berkata dengan tenang dalam bahasa Aceh, "Eva tenang tenang mantong beuh neuk...mamak ka geu tinggai tanyo mandum muno poh 12."
Ternyata masih sulit bagiku untuk menulis cerita ini. mataku kembali berkaca kaca sambil menulis. Tapi rasa rinduku terhadap mamak tercinta saat ini melebihi rasa sedihku sehingga aku ingin meneruskan menulis tentang mamak tercinta. Mungkin aku akan break sebentar...nanti aku sambung lagi...

Selesai break....
Malam itu perasaanku berkecamuk tak menentu. Setiap kejadian disaat saat terakhir aku masih mendengar suara mamak ditelpon kembali terngiang ngiang dikuping ku. Suara mamak yang bergetar dan sulit aku mengerti, namun aku tidak ingin mamak terus mengulangi kata katanya karena aku takut mamak capek. Kembali saat aku panik itu terulang kembali. Dimana aku telpon kak Ina menanyakan keadaan mamak karena aku tau bahwa kak Ina baru saja kerumah dan bertemu mamak tercinta. Aku telpon kak uci karena panik ketika mendengar mamak minta pulang ke Aceh, padahal setau aku mamak dalam kondisi yang lemah dan lebih baik supaya di jakarta dulu. Ketika hal ini aku tanyakan sama mamak tercinta, mamak menjawab kasian juga kak mimi terlalu lama meninggalkan kerjaannya yang banyak di Aceh....

Oh...berkecamuk pikiranku diantara suara telpon yang terus berdering malam itu. Namun sedikit sedikit perasaanku tenang. Aku mengambil air wudhuk dan sembahyang. Kemudian aku mengaji untuk mamak tercinta. Aku baca surat yasin berulang ulang sampai aku capek. Bang Is menawarkan untuk memindahkan Shahnaz kekamar kami supaya aku bisa tenang dengan memeluk Shahnaz. Namun aku larang. sepertinya aku perlu break lagi sebentar.....

Banyak sekali kenangan tentang mamak tercinta yang setiap hari terngiang di kepalaku seperti putaran film yang terus berputar.
Doaku pun terus aku panjatkan kepada Allah SWT agar dosa dosa mamak tercinta selama di dunia dimaafkan, supaya mamak tercinta ditempatkan di sisi-Nya di tempat yang mulia di dalam syurga-Nya.

Ada rasa bersalah di dalam diriku karena aku tidak bisa berada disisi mamak tercinta disaat saat terakhirnya. Ada rasa bersalah dalam diriku karena tidak pernah tercapai cita citaku untuk merawat mamak hingga hari akhirnya. Ada rasa bersalahku karena aku tidak bisa segera pulang ke Aceh begitu mendengar berita dari Bapak tentang kepergian mamak karena visaku yang masih tertahan di state departement. Ada rasa bersalah di dadaku ketika aku tidak berbicara dengan mamak di telpon ketika mamak di rumah sakit karena aku takut mamak kecapekan....I need another break....

Namun sebagai orang yang beriman, rasa bersalah itu aku enyahkan. Rasa sedih itu aku tutupi dengan bacaan bacaan surat Yasin. Kenangan kenangan indah ku ukir didalam dadaku agar selalu dapat kukenang dengan senyum dan tawa. Setiap aku teringat mamak tercinta (masih sullit bagiku untuk percaya bahwa mamak tercinta telah tiada...), dadaku terasa perih, segera aku menarik napas panjang sambil mengucap didalam hati, Allahumaghfirlaha warhamha wa'afihi wa'fuanha....

Dua hari yang lalu rasa rindu ku terhadap mamak tercinta seperti tak terbendung. I need break....

Biasanya jika aku rindu, aku segera menelpon dan berbicara panjang lebar dengan mamak tercinta. Air mataku kembali berlinang ketika sadar mamak tercinta sudah tidak ada....siapa yang akan aku telpon kalau aku telpon ke aceh jika rindu? need another break....

Dua hari berturut turut aku bermimpi bertemu mamak tercinta. Walaupun tidak ada kontak langsung, tetapi aku telah mendengar suara mamak dan melihat senyum dan tawanya. Rasa rinduku sedikit terobati.

Mamak adalah seorang wanita yang sangat sederhana dan sabar, seorang isteri yang sangat setia dan sabar, seorang mamak yang penuh perhatian dan sabar. Hatinya selalu mampu menyejukkan perasaan orang. Aku ingin mendidik anak anak ku seperti mamak telah mendidik kami dahulu. Menjadi orang yang selalu rendah hati, tidak suka iri dan dengki, sederhana, tidak suka membicarakan orang lain alias gosip, setia, dan banyak hal hal teladan yang patut untuk dicontoh dan kuteruskan kepada anak anakku.

Disini aku ingin mengucapkan terima kasih juga yang sebesar besarnya kepada teman baikku Epie....yang telah datang dari Chicago untuk menghiburku. I need break....
Walaupun aku melarang epie untuk datang (thanks for not listening pie...)tapi epie datang juga. Kedatangan Epie sangat menghiburku. Ditambah dengan kedatangan adik adik Aceh (Eli, Indri dan Melvi) yang ceria dan lucu lucu dari texas dan San fransisco benar benar membuat hari hari pertama terlewati dengan lebih mudah. Kami bahkan sempat keluar minum kopi (setelah dipaksa sedikit oleh bang is. katanya aku perlu break keluar rumah) dan mengambil beberapa pose foto di dc dengan pengarah gaya melvi yang sangat kocak. Semoga Allah SWT membalas dengan pahala yang berlipat ganda.

Aku juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dektan dan bang Asril yang telah datang membawa tahu goreng isi special buatan dektan dan beberapa hari kemudian membawa bolu pandan yang istimewa. Juga atas bantuan bang Asril mengangkat barang barang di basement untuk disiapkan sebagai tempat berdoa. Semoga Allah SWT membalas dengan pahala yang berlipat ganda.

Terima kasih juga kepada teman temanku di Aceh yang telah dengan setia mengirimkan kabar. Disaat saat seperti ini, jauh dari kampung dan saudara, kabar berita dari kampung sangat aku rindukan. Rini, Lidar dan teteh Nurul yang telah setia mengabari dan menghiburku dengan kabar dan massagenya. Semoga Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda.

Terima kasih juga kepada semua teman teman yang telah penuh perhatian mengirimkan doa untuk mamak tercinta, semoga Allah akan membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda.

Terima kasih juga kepada kak Suraiya dan bang Izwandi yang datang dari New York. Bang Najib dan Kak Nas dan Kipli dari Boston. Mereka telah datang menghiburku dan memberi nasehat nasehat yang memang sangat aku butuhkan saat itu. Kak suraiya dan Kak nas telah memasak dan ikut membersihkan rumah. bang izwandi ikut mengepel seluruh rumah, dan bang Najib membersihkan dinding dan debu. Semua ikut sibuk mempersiapkan tempat untuk takziah pada hari kamis. Semoga Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda.

Terima Kasih kepada teman teman yang telah datang takziah dan mengirimkan doa untuk mamak tercinta. Dimana ketika itu adalah libur panjang tetapi telah menyempatkan untuk mampir kerumah kami. Bahkan telah mengundurkan jadwal berliburnya sehari. Semoga Allah SWT akan membalas dengan pahala yang berlipat ganda.

Juga terima kasih buat Icut dan Jali yang telah datang dari Philadelphia. Kedatangannya (dan timphannya) sangat menghibur kami. Juga bang Mahfud dan kak Ida dari Harrisburg. Keluarga dari Baltimore, yang telah datang dan menghibur hati kami. Semoga Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda.

Dengan hati berat dan sedih, namun sebagai orang yang beriman, aku terus berdoa kepada Allah SWT.
"Allah maha besar. Ya Allah, inilah hamba-MU, Mariana Syamsuddin binti Zakaria, mamak kami yang tercinta. Dia telah datang menemui-Mu, Engkaulah yang paling baik untuk ditemui. Ya Allah, kami semua hanya mengenal kebaikan dari dirinya, walaupun Engkau lebih tahu tentang dirinya daripada kami. Ya Allah, jika mamak orang yang baik, tambahkanlah kebaikannya, jika mamak berbuat dosa, ampunilah mamak, maafkanlah mamak. Ya Allah, tempatkan mamak disisiMu, ditempat paling tinggi dan lindungilah keluarga yang ditinggalkannya. Sayangilah mamak kami dengan rahmat-Mu. Wahai yang paling pengasih dari segala yang mengasihi.

Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu. Maka berilah ampunan kepada orang orang bertaubat mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala nyala. Ya Tuhan kami, masukkan mereka kedalam surga yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang orang saleh diantara bapak bapak mereka, isteri isteri mereka dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

Thursday, December 18, 2008

Ketika Penulis Sedang Stress....

Seperti telur dan ayam, akupun masih belum bisa mendapatkan jawaban, apakah kondisi berat badanku yang terus naik (baca: gendut, gemuk) yang menyebabkan aku stress dan depress seperti keadaan ekonomi amerika saat ini, ataukah stress yang menyebabkan aku makan tak terkontrol sehingga berat badanku terus naik (baca: gendut, gemuk).

Yang jelas...aku stress dan gemuk....gemuk dan stress....

Kepada bang Is, aku kadang suka berkata (aku sendiri gak tau siapa yang ingin aku yakinkan dengan kata kataku ini), "as long as I have you who loves me no matter how big I am" (well...ya...lebih seperti untuk meyakinkan diriku sendiri).
Dan bang Is akan selalu menyambung kata kataku, "the bigger...the better....".
ha ha ha...(laughing....what else can I say???).

Giliran mau pergi ke acara, kembali rasa percaya diriku teruji. Semua baju baju pestaku udah gak muat lagi. Masih bisa dipaksa sih. Untuk menarik zipper aku harus menahan napas (dan berharap mudah mudahan bajunya gak robek dan pecah).

Menurut buku the secret yang aku baca beberapa waktu yang lalu, bahwa kita harus selalu berpikiran positif, termasuk jika menguruskan badan. law of attraction. Jangan berniat ingin menguruskan badan atau menurunkan berat badan (apa bedanya sih....), tetapi berniatlah untuk mempunyai badan yang sehat dan fit.
Setelah berminggu minggu aku berpikiran positif untuk memiliki badan yang sehat dan fit, berat badanku tetap gak turun turun...(oh well...mungkin emang inilah fitnya badanku yang sekarang?). Akhirnya aku malah lebih menyalahkan baju bajuku...dan mesin cuciku...
yah....mungkin bajunya mengecil setelah dicuci di mesin....(????).

Menurut temanku, di Indonesia segala macam treatment tersedia. termasuk treatment suntik kiri dan suntik kanan alias akupunktur. Apakah aku akan melakukannya? apakah aku tidak takut dengan jarum suntik yang belum tentu steril? Who cares.....(sounds desperate? oh yeah...I am). Yang jelas, dengan niat akupunktur (positive thought?....or negative thought?....), selera makanku semakin menggila dan out of control....

Monday, November 24, 2008

Korban Facebook

Lagi keranjingan facebook nih. Emang aku termasuk korban facebook. Awalnya tuh teman baikku Intan ngajakin aku untuk join facebook yang ternyata banyak teman teman disini yang sudah berhasil dipengaruhinya. Tapi aku masih belum tertarik. Sodaraku Satria pernah menunjukkan facebook ini dan aku kok kurang tertarik ya. Kayaknya sih cuma membuang waktu aja. Dan kesannya juga untuk anak anak muda. Tetapi beberapa waktu kemudian aku ketemu teman baikku Mbak Connie yang lagi lagi mengajakku untuk join facebook. Mbak Connie bahkan langsung mendemonstrasikan caranya dan bahkan juga siap untuk mendaftarkan aku disaat itu juga. Tapi aku bilang nanti aja deh....

Malamnya....aku register. Gak taunya....dahsyat sekali memang racun facebook ini....aku keranjingan....bayangkan bisa ketemu teman teman lama? asyik sekali...apalagi bisa share foto foto lama dan bernostalgia....Dan ternyata bukan hanya anak anak muda saja yang korban facebook..banyak teman teman seusiaku. bahkan presiden SBY pun punya facebook. Amin rais...dan banyak deh bapak bapak, ibu ibu, kakek dan nenek, pejabat...orang biasa...semua nya punya facebook. Obama pasti juga punya ya...perlu nih di cek juga.

Memang dengan teman teman lama kita selalu berhubungan melalui email. Tapi lain rasanya. Dengan facebook lebih personal. Bisa melihat fotonya sekarang bahkan juga foto keluarganya...Apalagi bagi yang suka mau tau urusan orang lain???facebook lah tempatnya...ha ha ha...

Suatu pagi nih, begitu aku buka facebook. Ada teman request. Ya ampuunnnn....ternyata bekas pacar....ha ha ha....panik deh. Kok panik sih....maksudnya perlu gak ya aku confirm....Kalo aku confirm berarti kan mengundang dia ke kehidupan pribadiku dan keluargaku. Apalagi foto fotoku sekarang yang udah gemukan....gak PD deh rasanya. Aku langsung deh menelpon teman baikku Epie di Illinois. Menurut Epie confirm aja...ntar dia juga mau request jadi temannya... kita juga penasaran nih...gimana sih wujudnya sekarang? Akhirnya aku pun cuek...pikir pikir biarin aja deh dia liat aku udah gendut....perduli amat....maka klik aku confirm.

Busyeetttt.....ternyata dia baru join facebook. Dan aku adalah temannya yang pertama.....ya ammpuunnn....emang deh....gak ada fotonya lagi...jadinya tetap aja kita gak bisa liat wujudnya yang sekarang....dasar....

Tiap ada acara ngumpul dengan teman teman, semua pada sibuk berfoto foto. Biasanya jelas para istri yang sibuk berfoto, dan para suami yang jadi korban sebagai tukang fotonya. Dasar...semuanya facebook maniac....
Diacara temanku Mali yang baru menikah dan mau naik haji, kami adakan acara peusijuk, karena Mali setengah aceh. Bapaknya Menado dan ibunya Aceh. Lagi kita sibuk peusijuk-an, dibelakang pun sibuk berfoto foto-an....yang mana nih fokus acaranya? Ya tuhan...emang semua jadi korban facebook.

Cerita temanku Mali ini lain lagi. Setelah berhasil diracuni untuk join facebook...mulai deh keranjingan juga...sound familiar???Eh...ketemu pacar lama yang ternyata sudah pisah dengan istrinya. Mali juga sudah pisah dengan suaminya. Klop. Mulai deh...pacaran melalui facebook. Akhirnya sang cowok terbang langsung dari Indonesia dan melangsungkan perkawinannya disini. Another korban facebook?in a good way tentunya...

Sunday, November 2, 2008

Menjelang Pemilu....

Suhu politik di Amerika semakin panas menjelang pemilu minggu depan ini. Ditambah lagi dengan keadaan ekonomi yang sedang kacau beliau (baca:kacau balau). Dimana mana pembicaraan seputar politik dan ekonomi.

Begitu juga dirumah kami. Pembicaraan politik pun sering dan hangat terdengar. Dimulai dengan Aslan yang mendapat email dari Obama dan michele obama serta undangan untuk datang ke kampanyenya obama di Virginia. Irsyad juga yang walaupun ogah ogahan tetapi terpaksa menonton debat president antara obama dan mccain karena merupakan bagian dari pelajaran civic honor di sekolahnya. Irsyad harus menulis tentang this election.

Bang is sebagai pengamat setia politik baik luar negeri maupun dalam negeri yang mengakunya support Obama, tetapi sangat pro Republikan dari dulu pun heboh, membawa pulang sticker Obama-biden, tetapi uring-uringan ketika Shahnaz menempelkannya di bumper mobil.

Shahnaz pun nggak ketinggalan ikut bercerita dengan serunya. Menurut temannya Gracie yang ibunya militer, bahwa kalau Obama terpillih maka tax akan dinaikkan.

Kalau aku? jelas donk support Obama. Disamping dia adalah orang Indonesia(well, kind of....), keturunan Muslim (nama tengahnya aja husein), dan mempunyai tampang yang okay serta masih muda. Heboh lah pokoknya.

Ketika kami sedang menikmati Mc donald, kembali pembicaraan seputar politik terjadi.
Bang Is bilang, "menurut berita hari ini, diketahui bahwa tantenya Obama ternyata illegal alien."
Maksudnya adalah pendatang haram alias tidak terdaftar.
Shahnaz kaget sekali dan dengan polosnya balik bertanya, "What???She is an ALIEN???."

ha ha ha, Seem like she is still in Halloween mood....

Thursday, October 23, 2008

Kenangan Tinggal Kenangan....

Berjalan jalan di Washington DC, kita melihat banyak bangunan bangunan tua yang terpelihara dengan baik. Bahkan menjadi tempat bersejarah dan didatangin oleh turis turis baik turis local, dari negara negara bagian, maupun turis dari luar negeri.

Bangunan bangunan yang berusia puluhan, bahkan ratusan tahun lamanya terpelihara dengan baik, seperti Lincoln memorial, the white house, union station, the capital, washington monument, Mount vernon (rumahnya George Washington, presiden amerika yang pertama), dan banyak bangunan lainnya yang masih berfungsi dengan baik.

Ketika aku dan keluargaku berjalan jalan ke shenandoah, aku baca sejarah bagaimana jalan jalan dan tempat tempat wisata disana dibangun ratusan tahun yang lalu dan hingga sekarang masih berfungsi dengan baik dan bisa dinikmati oleh para wisatawan. Aku jadi ingat dengan rumah hantu di puncak gunung seulawah yagn setahun yang lalu aku lewati masih terlihat berdiri dengan angkernya. Gak tau berapa lama lagi bertahan sebelum akhirnya runtuh dimakan rayap.

Banyak bangunan bangunan historic di aceh yang hilang tanpa jejak, seperti bangunan peninggalan Belanda di depan mesjid raya yang dirombak untuk pelebaran jalan. Hotel Aceh yang penuh sejarah lenyap bersama sama dengan hantu-hantu didalamnya. Angkutan kereta api pun tinggal kenangan.

Jangankan yang historic, yang tidak historic pun lenyap. Dulu di Darussalam ada terminal bus, yang kini lenyap bersama sama dengan busnya. Aku ingat ketika bus Damri baru masuk di Banda Aceh untuk jurusan Banda Aceh-Darussalam. Aku masih duduk di bangku SD ketika itu.
Kenangan masa kecilku lainnya adalah kolam renang Pante Pirak. ketika baru dibuka selalu ramai. Aku dan sahabat karib kecilku Lidar pun menjadi pelanggan setia. Kami berjalan kaki dari rumah menuju terminal bus. Kami naik bus Damri yang ketika itu ongkosnya Rp 50. Kami turun di simpang lima dan berjalan kaki menuju kolam renang. Setelah puas berenang, kami membersihkan diri dan kembali berjalan kaki ke simpang lima untuk naik bus damri. Lidar berbisik, "Va, lidar lupa bawa celana dalam". wah ha ha....kami tertawa geli. Mana lagi dimasa kami kecil dulu selalu mengenakan dress. Dengan cueknya(berharap aja gak ada angin), kami masih turun di perhentian bus didepan toko kartini untuk membeli kacang bogor favorit kami ketika itu.

Di Darussalam dulu ada kantor pos yang aku datangin dengan sepeda untuk mengirim surat. Apakah kantor pos masih berfungsi? ketika lebaran, aku mengirim kartu kartu lebaran untuk keluargaku dan teman temanku di aceh. Tidak satupun kartu lebaran yang tiba ditangan mereka. Kemana sudah bang Mis yang dulu kedatangannya dengan sepeda motor gedenya ditunggu tunggu membawa surat surat ke seluruh rumah?.

Pembangunan di Aceh dengan pesatnya ini akan dibawa kemana? Apakah akan bertahan lama? Apakah hanya merupakan proyek saja yang menghabiskan uang negara ratusan, jutaan bahkan milyaran rupiah? Dan kemudian akan rusak dan terlupakan? jalanan mulus yang hanya bisa dinikmati sesaat saja?

Entah mengapa malam ini aku merindukan suara suara kodok dimasa kecilku yang bernyanyi nyanyi meninabobokanku memanggil manggil pasangannya sepanjang malam di musim hujan.

Sunday, October 5, 2008

Idul Fitri 2008

Bulan Ramadhan berakhir, diganti oleh bulan Syawal, hari raya idul fitri. Berbeda dengan lebaran lebaran sebelumnya, dimana kami selalu melakukan shalat idul fitri bersama sama dengan masyarakat Indonesia, kali ini kami bergabung dengan orang orang Islam dari berbagai negara.

Dulunya, masyarakat Indonesia selalu mengadakan shalat ied di embassy of Indonesia. Tetapi dengan membengkaknya jumlah penduduk Indonesia di Washington, DC, maka ruangan embassy tidak mencukupi lagi. Maka diambil inisiatif untuk menyewa gedung untuk mengadakan shalat ied.

Kali ini kami memutuskan untuk ikut shalat ied di gedung Marriott hotel yang lokasinya dekat dengan rumah kami dan diadakan oleh masyarakat Islam dari berbagai negara. Alasan pertama adalah karena bang is yang agak kurang sehat. Sementara masyarakat Indonesia mengadakan shalat ied di Maryland yang jaraknya sekitar 45 menit dari rumah.

Alasan kedua adalah siapa tau ini lebaran terakhir kami disini. Masak sih sudah bertahun tahun tinggal di sini belum pernah merasakan shalat ied dengan masyarakat Islam dari berbagai negara.

Alasan ketiga (dan kayaknya sih ini alasan yang paling betul), aku gak punya baju kurung. Baju baju kurungku udah di kotak semua, dan aku malas untuk membongkarnya. Kalau dipikir-pikir, kasihan sekali baju menjadi alasan.

Begitu kami tiba di Mariott hotel, ruangan lobby sudah penuh dengan orang orang mengenakan pakaian muslim dan jilbab dengan warna warna yang mencorong dan model yang beraneka ragam, legkap dengan manik manik yang berkelap kelip disertai dengan bau perfume yang mencolok dan bermacam macam bercampur aduk. Begitu ramainya.

Aku dan Shahnaz langsung menuju ke belakang kebagian wanita. Aku gelarkan tikar sembahyang dan mulai mengenakan mukena. Aku lihat kiri kanan, hanya aku dan shahnaz lah yang mengenakan mukena untuk bersembahyang.

Takbir mulai dielukan, mataku pun mulai berkaca kaca basah. Entah mengapa, seruan takbir selalu menyentuh hatiku yang paling dalam. Apakah karena mengingatkanku kepada kampung halamanku di Aceh? kepada kedua orang tuaku dan saudara saudaraku? Ataukah terharu mendengar namaNya yang terus dipanggil oleh setiap muslim? Ataukah mengingatkanku kepada dosa dosaku dan kekurangan kekuranganku dalam memanggil namaNya dan menjalankan ajaran ajaran Islam? Mudah mudahan hari raya ini membuat hatiku lebih bersih dan lebih sering mengingatNya.

Setelah shalat ied kami mampir ke mall untuk membeli hadiah untuk anak anak. Walaupun puasanya gak penuh 30 hari, tetapi aku pikir mereka pantas mendapat hadiah setelah berpuasa di bulan ramadhan yang kali ini lebih panjang dari pada biasanya. Aku jadi ingat ketika shahnaz pulang dari sekolah dan bilang, "I've been living from my saliva today".

Hari raya kedua, kami berangkat ke Boston untuk berlebaran kerumah bang Najib dan kak Nas. Sekalian juga menjenguk cucu pertama mereka yang baru lahir.
Dalam perjalanan, aku menghidupkan CD Indonesia favoritku, grup UNGU dengan album khusus lebarannya berjudul Syurgaku. Kembali kami mendengar takbir, lagu ampunan dosa, dan shalawat nabi. Mulai deh mataku berkaca kaca basah karena terharu.

Entah mengapa, diusiaku sekarang ini, aku mudah sekali merasa terharu dan melinangkan air mata.

Kami menginap di Boston satu malam. Hari Jumat sore kami kembali ke washington dc dengan niat untuk mendatangi rumah rumah yang open house di hari sabtu dan minggu.