Lima belas tahun aku tinggal di Amerika, perubahan musim disini masih saja sama, tidak ada perubahan. Masih empat, musim dingin, musim semi, musim panas, dan musim gugur.
Lima belas tahun sudah aku meninggalkan Aceh. Gak terasa ya sudah sekian lamanya.....dan sekarang kami berencana untuk kembali ke kampung halaman.
Banyak hal yang berubah disana yang harus kembali aku sesuaikan. Perubahan yang sangat jelas ya dengan berlakunya syariah islam disana. Semua wanita harus mengenakan jilbab dan pakaian yang komplit tertutup.
Perubahan lain yang sangat jelas juga adalah pertambahan musim. Anehnya.....gak ada hubungannya dengan global warming. Memang sih katanya sekarang panasnya di Aceh tuh panasssssssssss dan anehhhhhhhhhh sekali. Panasnya bisa mencapai diatas 30 C atau diatas 100 F. Gila aja ya......mana tahan.....mana pake jilbab dan baju terkurung abis lagi.....meureoh abeh lah.....
Jadi ternyata musim di Aceh sekarang bukan hanya 2 lagi seperti masa kecilku disana. Musim hujan dan musim kering. Sekarang udah bertambah dengan musim mati lampu......
Ya Tuhan.....itu mah bukan musim buatan Allah. Itu musim yang dibuat oleh manusia. Jelas gak ada hubungannya dengan global warming. Tetapi anehnya, begitu banyak orang pintar di Aceh sekarang dan begitu banyaknya uang masuk ke Aceh setelah tsunami, pertambahan musim ini masih belum bisa teratasi.
Begitu pindah ke Aceh nanti, aku pun mungkin akan ikut seperti masyarakat Aceh yang lain disana, PASRAH.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
waduh va,lidar pikir benar adanya pertambahan musim di US. Ternyata hasil discus kita malam itu ttg aceh terinspirasi menjadi sebuah tulisan he..he...
Post a Comment